#PDF PETA PULAU JAWA SERIES#

#PDF PETA PULAU JAWA SERIES#

Locationally, the position of the Jogotirto bunkers were not far from the southern coast of Java in that area some Japanese defense facilities were also established as a series of forts built in Java to imitate the German 'Atlantic Wall' in Europe, which was applied by Japan in the Dutch East Indies. The Island of Java was considered as an important stance for Japan and it should be defended from Allied Force based in Australia. The results show that the Jogotirto bunker was established as part of the realization of the geopolitics and global geostrategy planned by Japan to control the entire Asia Pacific region. Maps are used to demonstrate the relation of Jogotiro bunkers to other defense facilities around Yogyakarta. Meanwhile, the archaeological data was obtained through field observations. Historical records and archives are important sources of knowledge to elucidate the existence of this complex of bunkers. In this study, historical archeology is used as an approach to explain the background of its establishment and its particular function related to the location of the defense facility. This bunker has never been thoroughly researched so far.Therefore, this research is conducted especially to reveal the background of its establishment and function as well as its relationship with other defense buildings around Yogyakarta area. This bunker is registered as cultural heritage and is relatively in good condition, perhaps it has never experienced direct attacks form enemy. The bunker of Jogotirto, Berbah, Sleman is a defense facility that was built by the Japanese during their occuppation in 1942-1945. Selain itu, bunker Jogotirto juga strategis sebagai tempat pengawasan terhadap kondisi Lapangan Udara Maguwo yang lokasinya tidak begitu jauh. Fasilitas pertahanan ini lebih difungsikan sebagai fasilitas pendukung untuk menyimpan amunisi beragam jenis, termasuk senjata berat, untuk memasok kebutuhan di fasilitas pertahanan Jepang lain terutama di kawasan sekitar Yogyakarta selama Perang Dunia II, sebagaimana dapat ditunjukkan dari tinjauan lokasional terhadap bunker ini. Posisi bunker Jogotirto yang berada tidak jauh dari pesisir selatan Jawa merupakan fasilitas pendukung dalam rangkaian benteng-benteng yang dibangun di Jawa sebagai tiruan dari Atlantik Wall ala Jerman di Eropa, yang diterapkan di Hindia-Belanda, khususnya Pulau Jawa. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa bunker Jogotirto didirikan sebagai bagian dari perwujudan geopolitik dan geostrategi global yang direncanakan oleh Jepang, untuk menguasai Asia Pasifik. Data arkeologis diperoleh melalui observasi di lapangan maupun peta-peta. Penelitian ini menggunakan metode historical archaeology yang menggunakan catatan/data sejarah untuk menjelaskan latar belakang pembangunan dan alasan penempatan secara bangunan pertahanan ini. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan latarbelakang pendirian, kegunaan, dan keterkaitannya dengan bangunan pertahanan lain di sekitar bunker Jogotirto ini, karena bunker ini belum pernah diteliti secara serius. Bunker Jepang yang kini menjadi cagar budaya masih relatif utuh kondisinya, mungkin karena tidak pernah mengalami penyerangan langsung.

Bangunan Bunker Jepang Jogotirto, Berbah, Sleman adalah fasilitas pertahanan yang dibuat pada masa pendudukan Jepang, pada tahun 1942-1945.

Pdf peta pulau jawa